Blog ini berisi berbagai bidang pengetahuan untuk menambah wawasan kita.

Friday, 22 May 2015

TIPS MENDISIPLINKAN ANAK TANPA KEKERASAN

tips mendisiplikan anak tanpa kekerasan


TEGAS
Jika anda melarang anak-anak untuk tidak melakukan sesuatu, buatlah alasan-alasan yang masuk akal, dengan memberikan penjelasan dan bimbingan padanya. Anak jaman sekarang pasti tidak akan mau menerima alasan seperti, “Jangan duduk di depan pintu, pamai!” Atau, “Jangan main terlalu sore, nanti diculik Kalong Wewe!” Beritahu alasannya, kenapa dia tidak boleh duduk di depan pintu atau bermain sore-sore, menjelang malam. Sehingga secara tidak langsung anak anda bisa memahami alasan anda mengapa ia tidak boleh melakukan hal tersebut.

JANGAN PLIN-PLAN
Pada dasarnya, Si kecil akan meniru apa yang orang dewasa lakukan. Begitu pun jika anda dan pasangan bertindak plin-plan terhadap suatu keputusan. Misalnya, Anda tak setuju dia melompat-lompat di tempat tidur, sementara pasangan anda membiarkannya. Hal ini hanya akan membuat dia bingung, akibatnya dia jadi mengabaikan ketidaksetujuan anda. Jadi, buatlah kesepakatan keputusan dengan pasangan agar anak-anak jadi mudah dalam bersikap.

KOMPROMI
Anak-anak tak selalu bisa mengatasi dan membedakan antara persoalan yang besar dan kecil. Sesekali, berkompromi dan mengertilah diri mereka. Tindakan kompromi akan membuat anak-anak menjadi lebih mudah menghadapi persoalan yang lebih besar nantinya. Misalnya, jika dia lalai menengok ke kiri-kanan saat akan menyebrang jalan, lain kali dia tak akan begitu lagi. Jika anda keberatan  dengan sikapnya, nyatakan dengan jelas. Misalnya, “Berhentilah melempar-lempar mainanmu nak, Nak!” Tapi, jangan katakan, “ Hei, mainannya jangan dilempar-lempar, dong!”

BERI BIMBINGAN
Jika anak anda mengobrak-abrik buku dari lemari yang ada di ruang keluarga, katakan saja, “Maukah kamu berhenti ‘bermain’ buku? Baca saja, ya  di kamarmu?” Jika dia tak memedulikan perkataan anda, dengan cara yang lembut namun tegas, anda bisa membimbingnya ke kamar  dan katakan padanya, dia boleh kembali ke ruang keluarga jika  mau mendengarkan kata-kata anda.

BERI PERINGATAN
Jika anak tahu aturan yang telah anda buat, pada usia tertentu, anda hanya perlu bertanya padanya, ketika melakukan pelanggaran. Dia akan langsung merasa segan pada anda, karena ada konsekuensi atau sanksi yang harus diterimanya segera, setelah pelanggaran dibuat. Jika anda terbiasa membuat batasan peringatan sampai hitungan 5, kali ini kurangi sampai hitungan ke-3, sehingga anak akan belajar untuk segera mengubah sikap setelah diberi peringatan.

BERI ALASAN
Jika anak bermain-main dengan benda tajam,  anda tentu  harus lebih berhati-hati memperingatinya. Terangkan dengan bahasa yang jelas dan sederhana, apa yang akan anda lakukan dan sebutkan alasannya. Misalnya, “Mama simpan pisaunya ya, Sayang, nanti bisa melukai tanganmu!” Atau, “Mama minta kamu jangan main air ya, nanti lantainya jadi licin dan bisa bikin kamu terjatuh.”

JANGAN TUNDA HUKUMAN
Jika anda ingin menghukum anak yang tidak disiplin, hukumlah segera setelah anda tahu dia tidak disiplin. Jangan sampai Anda menunda memberi hukuman padanya. Sebab, anak-anak tidak akan mau menerima hukuman beruntun atau mengulangi kesalahan. Berilah hukuman yang mendidik, seperti menyapu lantai, merapikan tempat tidur, tidak main play station atau berbie, atau membersihkan kamar mandi.

TETAP TENANG
Marah sambil berteriak, membentak, atau menceramahi anak tanpa henti, akan membuat anda menjadi orang yang melakukan tindak kekerasan verbal terhadap anak. Tindakan ini justru bisa merusak rasa penghargaan diri pada anak Anda. Akibatnya, anak jadi tidak memiliki rasa pede di hadapan orangtuanya.

BERTEKUK LUTUT
Menunduklah saat berbicara pada si kecil, terutama saat memberi kritikan padanya. Tekuklah lutut anda atau ambil posisi duduk dihadapannya, agar pandangan mata anda sejajar dengannya. Dengan sikap seperti ini, anda tak perlu merasa khawatir akan kehilangan respek darinya. Justru sebaliknya, dia akan semakin menghormati dan menghargai anda sebagai orang tua.

JANGAN CERAMAH
Ajaklah si kecil ngobrol dan berdiskusi, dari pada diceramahi panjang lebar. Meskipun tampaknya pernyataan ini tidak bernada keras, seperti, tetap memberi kesan seolah-olah dia ditakdirkan untuk selalu mengecewakan anda, apapun yang dia perbuat. Cobalah guirkan pertanyaan-pertanyaan seperti, “Merokok, kan, enggak baik untuk anak-anak, ya?” Atau, “Apakah kamu suka jika temanmu mengganggu terus di sekolah, Nak?” Kritiklah sikapnya, jangan salahkan dirinya.

TUNJUKKAN  SIKAP POSITIF
Terlalu banyak waktu anda yang terbuang jika hanya mengkritik sikap buruk Si Kecil. Sebaliknya, anda jadi kekurangan waktu untuk memberinya pujian atas sikap positifnya. Ada kalanya, sesekali anda perlu mengucapkannya, “Mama senang, lho,  lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula.”

BERMAIN BERSAMA
Jika sempat, tak ada salahnya anda meluangkan waktu sebentar dan ikut bermain-main dengannya. Buatlah permainan bernuansa perlombaan semacam “siapa cepat dia dapat.” Permainan ini akan melatih anak anda bertindak cepat setelah ada aba-aba dari anda, atau yang dia ucapkan sendiri.

HINDARI RASA JENGKEL
Belajarlah untuk memaklumi hal-hal yang bisa memicu anak  kesal dan jengkel.  Umumnya, perasaan tidak nyaman ini dialami anak-anak saat dia sedang kelelahan, saat Anda terlalu menuntutnya berbuat lebih, saat dia lapar, dan saat dia sakit. Minimalisasi kondisi-kondisi yang membuatnya tidak nyaman ini untuk mengurangi kejengkelan pada anak.

JANGAN MENAMPAR
Tamparan keras yang anda berikan diwajahnya, akan berpengaruh buruk bagi diri anak, juga anda. Anak yang pernah ditampar orangtuanya akan merasa lebih menderita, dari pada perasaan tidak dihargai atau depresi sekalipun. Tindakan ini pun sekaligus bisa mengajarkan, secara tidak langsung pada anak, untuk menyelesaikan segala persoalan dengan cara kekerasan.

JANGAN MENYUAP
Jangan membiasakan memberi uang atau hadiah kepada anak saat anda memintanya untuk mengerjakan atau melarang sesuatu. Kebiasaan seperti ini bisa membuat anak jadi tidak mau mengerjakan atau menghindari sesuatu, jika belum diberi uang atau hadiah.

BERSIKAP DEWASA
Bersenda  gurau dengan cara melucu berlebihan, dengan menggigit atau menarik-narik rambut anak anda, untuk menunjukkan rasa sayang, merupakan tindakan yang salah. Bersikaplah sewajarnya, sebagai orang dewasa seperti menggenggam tangannya, memeluknya, atau memberinya ciuman di kedua pipi atau kepalanya.

HADAPI RENGEKAN
Katakan kepada anak-anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu dan tegaskan pula, anda tidak akan mengabulkan permintaannya jika disampaikan dengan cara merengek atau menangis. Kecuali,  jika dia meminta sesuatu  dengan sikap yang manis dan sopan.

CONTOH BAIK
Jika suatu kali anak anda pernah memergoki  anda sedang  berdebat dengan pasangan tanpa menggunakan kekerasan, dia akan meniru sikap baik itu. Tapi, jika anda dan pasangan bertengkar dengan saling menghina, memukul, atau berteriak, anak anda akan meniru sikap-sikap buruk itu di kemudian hari. Karena anak akan cepat meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Berlaku baiklah agar anak selau meniru hal yang baik dari anda.


Sumber : Apikasi Android Tips Cerdas Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan

3 comments:

  1. Terima kasih infonyo moga bsa diterapkan

    ReplyDelete
  2. Sangat bermanfaat, semoga kt bs menjadi orangtua yg mendidik anak kt menjadi anak yg sholeh, berakhlak n pintar aamiin....

    ReplyDelete

Random Post

My Group on FB

Popular Posts

Categories

Total Pageviews

Jumlah Pengunjung

Flag Counter
sahrilyanto. Powered by Blogger.