Blog ini berisi berbagai bidang pengetahuan untuk menambah wawasan kita.

Thursday 2 May 2013

UNGKAPAN DAN PERIBAHASA


ungkapan dan peribahasa



A.      UNGKAPAN
Contoh 1
(a) Asri, silakan angkat topimu!
(b) Aku angkat topi atas keberhasilan-mu dalam meraih cita-cita.
Ø  Kata angkat topi pada contoh kalimat (a) mempunyai makna mengangkat topi, sedangkan
Ø   Kata angkat topi pada contoh kalimat (b) bermakna memberikan  pujian; salut.
Contoh 2
(a)    Selama Ibu dan Bapak pergi, kamu harus menjaga rumah.
(b)   Saat berbicara, kita harus dapat menjaga perasaan orang.
Kata menjaga pada contoh kalimat (a) bermakna menunggui, sedangkan kata menjaga  pada kalimat (b) bermakna memelihara; tidak menyinggung.
Simpulan
Ungkapan atau idiom ð kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus.

MACAM-MACAM UNGKAPAN
1.       Ungkapan dengan bagian tubuh
Contoh:
a.       Jeng Sri memang tinggi hati.(sombong)
b.      Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.  (marah)
c.       Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)
2.       Ungkapan dengan indra
Contoh:
a.       Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
b.      Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
c.       Karena mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)
3.       Ungkapan dengan nama warna
Contoh:
a.       Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
b.      Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka. (masih bayi)
c.       Perjanjian itu haruslah dibuat hitam di atas putih supaya ada bukti.  (tertulis)
4.       Ungkapan dengan nama benda alam
Contoh:
a.       Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan.        (pemain yang baik)
b.      Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya. (dibumbui; dihiasi)
c.       Jangan lekas percaya akan kabar angin itu. (kabar yang belum pasti; desas-desus)
5.       Ungkapan dengan nama binatang
Contoh:
a.       Lagi-lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)
b.      Maaf, aku  tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk kepentinganmu)
c.       Dasar kau berotak udang, soal semudah ini saja kau tak mengerti. (bodoh)
6.       Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
Contoh:
a.       Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik. (dihilangkan benar-benar)
b.      “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang berisi kumpulan karangan beberapa orang)
c.        Segala pekerjaannya hampir tak ada yang berbuah. (berhasil)

7.       Ungkapan dengan kata bilangan
Contoh:
a.       Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.(tidak sungguh-sungguh)
b.      Janganlah seperti pepatah: Masuk tiga keluar empat. (pengeluaran lebih besar daripada penghasilan)
c.       Keduanya telah mengadakan pertemuan empat mata kemarin. (pertemuan rahasia)



B.      PERIBAHASA
Definisinya yaitu (1) kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu. (2) ungkapan atau  kalimat-kalimat  ringkas, padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Jenis Peribahasa
1.       Pepatah
Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
a.       Air tenang menghayutkan.    (orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b.      Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya selalu berhati-hati)
2.       Perumpamaan
Jenis peribahasa yang berisi perbandingan   yang menggunakan kata seperti, bagai, bak, laksana, dll.
Contoh:
a.       Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai)
b.      Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)
3.       Pemeo
Jenis peribahasa yang biasanya digunakan untuk semboyan.
Contoh:
a.       Esa hilang, dua terbilang. (terus berusaha hingga tercapai cita-cita)
b.      Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (seia sekata atau bersatu padu)
4.       Ungkapan
Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
  1. Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
  2. Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)


0 komentar:

Post a Comment

Random Post

My Group on FB

Popular Posts

Categories

Total Pageviews

Jumlah Pengunjung

Flag Counter
sahrilyanto. Powered by Blogger.