A. UNGKAPAN
Contoh 1
(a) Asri, silakan angkat topimu!
(b) Aku angkat topi atas keberhasilan-mu
dalam meraih cita-cita.
Ø
Kata
angkat topi pada contoh kalimat (a) mempunyai makna mengangkat topi,
sedangkan
Ø
Kata angkat topi pada contoh kalimat
(b) bermakna memberikan pujian; salut.
Contoh 2
(a)
Selama
Ibu dan Bapak pergi, kamu harus menjaga rumah.
(b)
Saat
berbicara, kita harus dapat menjaga perasaan orang.
Kata menjaga pada contoh kalimat (a)
bermakna menunggui, sedangkan kata menjaga pada kalimat (b) bermakna memelihara; tidak
menyinggung.
Simpulan
Ungkapan atau idiom ð kata atau gabungan kata yang
menyatakan makna khusus.
MACAM-MACAM UNGKAPAN
1.
Ungkapan dengan bagian tubuh
Contoh:
a.
Jeng
Sri memang tinggi hati.(sombong)
b.
Karena
ucapan orang itu, Waluyo naik darah.
(marah)
c.
Itulah
akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)
2.
Ungkapan dengan indra
Contoh:
a.
Hati-hati
terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
b.
Merah
telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
c.
Karena
mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)
3.
Ungkapan dengan nama warna
Contoh:
a.
Lebih
baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
b.
Ketika
kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka.
(masih bayi)
c.
Perjanjian
itu haruslah dibuat hitam di atas putih supaya ada bukti. (tertulis)
4. Ungkapan dengan nama benda alam
Contoh:
a.
Selama
pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik)
b.
Pidatonya
digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya.
(dibumbui; dihiasi)
c.
Jangan
lekas percaya akan kabar angin itu. (kabar yang belum pasti; desas-desus)
5.
Ungkapan dengan nama binatang
Contoh:
a.
Lagi-lagi
aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang
dipersalahkan)
b.
Maaf,
aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda
tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk kepentinganmu)
c.
Dasar
kau berotak udang, soal semudah ini saja kau tak mengerti.
(bodoh)
6.
Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
Contoh:
a.
Kalau
rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian
tak pernah baik. (dihilangkan benar-benar)
b.
“Gema
Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang
berisi kumpulan karangan beberapa orang)
c.
Segala pekerjaannya hampir tak ada yang berbuah.
(berhasil)
7.
Ungkapan dengan kata bilangan
Contoh:
a.
Kalau
bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.(tidak
sungguh-sungguh)
b.
Janganlah
seperti pepatah: Masuk tiga keluar empat. (pengeluaran lebih
besar daripada penghasilan)
c.
Keduanya
telah mengadakan pertemuan empat mata kemarin. (pertemuan
rahasia)
B.
PERIBAHASA
Definisinya yaitu (1) kelompok kata atau kalimat yang tetap
susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu. (2) ungkapan atau
kalimat-kalimat ringkas, padat
yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan
tingkah laku.
Jenis Peribahasa
1. Pepatah
Jenis peribahasa yang berisi nasihat
atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.
(orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata
pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya selalu
berhati-hati)
2. Perumpamaan
Jenis peribahasa yang berisi
perbandingan yang menggunakan kata seperti, bagai, bak, laksana, dll.
Contoh:
a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak
mungkin tercapai)
b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh
keadaan)
3. Pemeo
Jenis peribahasa yang biasanya
digunakan untuk semboyan.
Contoh:
a. Esa hilang, dua terbilang. (terus
berusaha hingga tercapai cita-cita)
b. Bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuh. (seia
sekata atau bersatu padu)
4. Ungkapan
Gabungan kata yang maknanya sudah
menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
- Mereka
sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
- Hati-hati
terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)
0 komentar:
Post a Comment