SUMBER
CAHAYA
Benda-benda yang memancarkan cahaya sendiri
disebut Sumber Cahaya. Matahari,
bintang-bintang dan api adalah beberapa sumber cahaya alam. Matahari merupakan
sumbercahaya utama bagi kita. Disamping itu manusia juga berusaha menciptakan sumber
cahaya lain dengan berbagai cara. Logam yang dipanaskan sampai pijar dapat
mengeluarkan cahaya, seperti pada lampu pijar listrik. Pada lampu tabung (neon)
dan lampu-lampu reklame, cahaya dihasilkan dengan menembakkan elektron-elektron
pada gas yang bertekanan rendah.
Bila kita memandang suatu benda yang bercahaya,
sinar-sinar cahaya dari benda itu merambat langsung ke mata kita. Karena itu
kita dapat melihat benda tersebut. Tetapi sebagian besar benda-benda yang kita
lihat tidak memancarkan cahaya sendiri. Kertas, batu, manusia, bulan dan
lain-lain bukanlah sumber cahaya. Mereka disebut benda gelap. Benda gelap dapat
kita lihat bila benda itu memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke mata kita.
Benda gelap dapat dibedakan atas:
1. Benda
tak tembus cahaya, yaitu benda
yang sama sekali tidak meneruskan cahaya yang diterimanya, misalnya tembok,
papan, karton.
2. Benda
tembus cahaya, yaitu benda yang
meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya, misalnya kertas tipis, kaca susu.
3. Benda
bening, yaitu benda yang meneruskan
sebagian besar cahaya yang diterimanya, misalnya udara, air, kaca bening.
CAHAYA
MERAMBAT MENURUT GARIS LURUS
Jika kita perhatikan cahaya matahari yag masuk
melalui celah kecil ke dalam ruang gelap, atau jalannya sinar dari proyektor di
bioskop, atau lampu sorot dipanggung pertunjukan, maka terlihat bahwa dalam zat
antara yang serba sama, cahaya merambat
menurut garis lurus.
Kesimpulan ini juga dapat dibuktikan dengan
terbentuknya bayang-bayang, jika suatu benda tak tembus cahaya ditempatkan antara
sumber cahaya dan dinding atau layar. Bayang-bayang yang terjadi sama bentuknya
dengan bentuk benda. Kalau cahaya tidak merambat menurut garis lurus, tentu
bayang-bayang yang terjadi tidak demikian bentuknya.
Bayang-bayang terbentuk karena cahaya merambat
menutut garis lurus, dan tidak dapat menembus benda-benda tertentu. Ada dua
jenis bayang-bayang, yaitu:
1. Bayang-bayang
gelap (umbra). Jika sebuah bola
diletakkan antara lampu kecil dan layar, terbentuklah bayang-bayang gelap itu
tidak dilalui cahaya sama sekali. Batas daerah gelap itu tampak dengan jelas.
Bayang-bayang gelap itu disebut juga bayang-bayang inti.
2. Bayang-bayang
kabur (penumbra). Jika cahaya
berasal dari lampu yang besar, terjadilah dua jenis bayang-bayang yaitu
bayang-bayang gelap di tengah-tengah dan bayang-bayang kabur itu dilalui
sedikit cahaya.
GERHANA
Pad atanggal 11 Juni 1983 terjadi gerhana matahari
total yang dapat disaksikan dari beberapa tempat di Indonesia. Gerhana matahari
terjadi apabila bulan berada diantara
matahari dan bumi, dan menimbulkan umbra serta penumbra dibumi. Daerah dibumi
yang berada pada umbra mengalami gerhana matahari total; matahari seakan-akan
tertutup seluruhnya oleh bulan. Hanya sebagian “nyala api” ditepi luar matahari
yang kelihatan. Daerah dibumi yang berada pada penumbra mengalami gerhana
matahari sebagian. Di daerah ini tampak gelap sebagian.
Gerhana bulan terjadi apabila bulan berada dalam
daerah bayang-bayang bumi. Bumi menghalangi cahaya matahari mencapai bulan.
Selama gerhana bulan berlangsung permukaan bulan tidak gelap sama sekali.
Sebagian kecil sinar matahari masih mencapai bulan, karena dibelokkan oleh
atmosfer bumi. Dengan demikian buolan tampak berwarna kuning kelabu (kusam).
SINAR
CAHAYA DAN BERKAS CAHAYA
Cahaya biasanya kita lihat sebagai sekelompok
sinar-sinar cahaya, atau disebut Berkas
Cahaya. Gambar dibawah memperlihatkan 3 jenis berkas cahaya, yakni menyebar (divergen), sejajar, dan mengumpul (konvergen).
0 komentar:
Post a Comment