Asam
deoksiribonukleat (DNA) adalah asam
nukleat yang mengandung instruksi genetik yang digunakan dalam pengembangan dan
fungsi dari semua organisme hidup dikenal dan beberapa virus. Peran utama dari
molekul DNA adalah penyimpanan jangka panjang informasi.DNA sering dibandingkan dengan satu set
cetak biru atau
resep, atau kode, karena berisi instruksi yang dibutuhkan
untuk membangun komponen lain dari sel, seperti protein dan molekul RNA. Segmen
DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen, tetapi urutan DNA lain yang
memiliki tujuan struktural, atau terlibat dalam mengatur penggunaan informasi
genetik.
Ada 2 kelompok
basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu
1. Purin, terdiri dari basa nitrogen adenine dan guanin.
2. Pirimidin, terdiri dari basa nitrogen sitosin dan timin . pada RNA, timin
diganti dengan urasil.
Basa Purin
selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan hidrogen. Adenine
selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen sedangkan cytosine
berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan hidrogen.
Replikasi DNA
berarti penggandaan. Ada 3 model replikasi DNA yaitu :
1. Model konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA bereplikasi
tanpa memisahkan rantai-rantainya.
2. Model semi konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA
berpisah kemudian bereplikasi.
3. Model dispersi. Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi
potongan-potongan yang kemudian bereplikasi. Meselson dan Stahl membuktikan
bahwa DNA bereplikasi sesuai model semi-konservatif.
Pengunaan DNA
1. DNA dalam forensik
Ilmuwan forensik dapat
menggunakan DNA yang terletak dalam darah, sperma, kulit, liur atau rambut yang
tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan
tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting
genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam
pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit, dibandingkan.
Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh genetikawan
Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, dan
pertama kali digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicestershire, Inggris.
Banyak
yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan
sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalamdatabase komputer. Hal
ini telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar
tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian
(terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak dikenal). Metode ini adalah
salah satu teknik paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku
kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat
diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.
2. DNA dalam komputasi
DNA memainkan
peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan
sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan
kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi
sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan untuk mencari urutan
tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya
seperti editor text, bahkan
algoritma sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA
menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat
kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang
memiliki masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database
yang dikhususkan untuk riset DNA disebut database genomik, dam
harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik yang dihubungkan dengan
operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari pola yang
berulang, dan pencarian homologi.
(sumber : id.wikipedia.org)
0 komentar:
Post a Comment