Blog ini berisi berbagai bidang pengetahuan untuk menambah wawasan kita.

Friday, 3 May 2013

MATA


mata



Kita dapat melihat semua benda di dalam ini dengan menggunakan mata. Akan tetapi, mata kita memiliki keterbatasan. Kita tidak dapat melihat benda yang ukurannya sangat kecil seperti virus dan bakteri. Demikian pula kita juga tidak dapat melihat benda-benda yang sangat jauh secara jelas. Untuk mengamati benda-benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas, manusia menciptakan alat bantu penglihatan. Alat ini dikenal dengan alat-alat optik.
Bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi oleh selaput lengkung yang lebih tajam dan dilapisi oleh selaput yang disebut kornea. Di belakang kornea terdapat cairan yang berfungsi untuk membiaskan cahaya masuk ke mata. Di sebelah dalam lagi terdapat lensa mata. Lensa ini berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan didepannya. Di depan lensa mata terdapat selaput yang membentuk celah lengkungan. Selaput ini disebut iris dan berfungsi untuk memberi warna kepada mata. Disini kita mengenal orang bermata biru dan orang bermata coklat.
Celah lengkungan yang dibentuk oleh iris disebut pupil. Lebar pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai mata. Di tempat yang gelap pupil membesar supaya lebih banyak cahaya yang masuk ke mata. Sebaliknya, ditempat yang snagat terang, pupil mengecil agar lebih sedikit cahaya yang masuk ke mata.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan dibelakang mata yang disebut retina. Pada permukaan retina ini terdapat berjuta-juta sel-sel yang sangat sensitif. Ketika ada rangsangan cahaya, sel-sel ini mengirim sinyal melalui saraf ke otak. Di otak sebuah bayangan diterjemahkan sehingga kita mendapat kesan melihat benda. Dengan demikian, suatu bayangan nyata dari benda dapat dilihat dengan jelas jika bayangan tersebut jatuh ke retina.
Lensa mata ketebalannya dapat diubah-ubah sesuai dengan letak benda yang diamati. Perubahan ketebalan lensa mata ini dikendalikan oleh jaringan otot di sekitar lensa mata. Dengan berubahnya ketebalan lensa mata, jarak fokus lensa mata berubah. Dengan cara ini letak bayangan benda yang sedang diamati dapat tepat jatuh di retina. Kemampuan lensa mata menyesuaikan jarak fokusnya disebut kemampuan berakomodasi atau daya akomodasi mata.
Mata dapat melihat dengan jelas jiak kedudukan benda berada dalam jangkauan penglihatan. Jangkauan ini terletak diantara titik-titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remotum). Titik dekat mata (punctum proximum) adalah titik terdekat yang dapat dilihat dengan mata secara jelas dengan mata berakomodasi maximum. Titik jauh mata (punctum remotum) adalah titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata secara jelas dengan mata tidak berakomodasi.

Untuk mata normal (emetropi) memiliki titk dekat 25 cm dan titik jauh tak hingga. Ini berarti, mata normal dapat melihat dengan jelas pada jarak paling dekat 25 cm dan paling jauh tak hingga tanpa bantuan kaca mata. Akan tetapi karena adanya kelainan pada bentuk bola mata atau karena usia lanjut, penglihatan menjadi tidak normal. Inilah yang disebut dengan cacat mata atau aberasi.


1. Rabun Jauh (miopi)


Rabun jauh atau terang-dekat memiliki titik dekat kurang dari 25 cm dan titik jauh pada jarak tertentu. Orang yang menderita rabun jauh dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm tetapi tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda jatuh didepan retina. Cacat mata ini dapat diatasi dengan lensa cekung.


2. Rabun Dekat (hipermetropi)

Rabun dekat atau terang-jauh memiliki titik dekat lebih dari 25 cm dan titik jauhnya pada jarak tak hingga. Penderita rabun dekat dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh tetapi tidak dapat menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Cacat mata ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata dengan lensa cembung.

3. Mata Tua (presbiopi)

Cacat mata ini disebabkan oleh daya akomodasi yang berkurang akibat bertambahnya usia. Letak titik dekat maupun titik jauh telah bergeser. Titik dekatnya lebih besar dari 25 cm dan titik jauhnya hanya berada pada jarak tertentu. Para penderita presbiopi tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas serta tidak dapat membaca pada jarak baca normal. Cacat mata ini ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap yang disebut dengan kacamata bifokal.

4. Astigmatisma

Cacat mata ini disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk sferis, tetapi lebih melengkung pada satu sisi dari pada sisi yang lain. Akibatnya sebuah titik akan difokuskan sebagai garis pendek. Penderita astigmatisma dapat diatasi dengan memakai kaca mata dengan lensa silindris.


1 comment:

Random Post

My Group on FB

Popular Posts

Categories

Total Pageviews

Jumlah Pengunjung

Flag Counter
sahrilyanto. Powered by Blogger.